Magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) #2


Hi Good people!

Melanjutkan tulisan sebelumnya, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya saat mengajukan lamaran magang di beberapa KBRI sampai segala administrasi yang harus saya selesaikan setelah diterimanya lamaran saya.

Memasuki semester 5 kala itu, pada bulan Januari saya berfikir bahwa pada pertengahan tahun saya ingin sekali magang di suatu lembaga negara. Yang terfikirkan pada saat itu di kepala saya adalah Kementrian Luar Negeri. Namun, karena padatnya lamaran magang kemlu pada saat itu, mereka menawarkan pada bulan saat saya sedang tidak libur kuliah. Sehingga kesempatan ini saya tidak ambil. Kemudian terlintaslah ide bahwa saya akan mencoba magang di luar negeri saja.

Saya kemudian meriset lagi KBRI dan KJRI yang sedang membuka magang, dan memasukkannya dalam plan list saya. Saya mengutamakan sebagian besar lamaran saya ke KBRI yang berada di negara-negara yang memang saya minati secara kultural dan sosial. 

Saya mengirimkan email ke KBRI Singapura, KBRI Yangon (Myanmar), KJRI Johor Bahru (Malaysia), KBRI Hanoi (Vietnam). Kemudian di luar ASEAN, saya mengirimkan juga ke KBRI Berlin (Jerman), KBRI Canberra (Australia) dan KBRI New Delhi (India), dan yang terakhir adalah Kedutaan Peru di Jakarta (ini last option saya). Dua hari setelah email dikirimkan, KBRI Singapura dan KJRI Johor Bahru membalas email saya dan menginformasikan tentang prosedur magang dan bulan apa saja yang tersedia. Kala itu KBRI Singapura buka mulai bulan Oktober (karena awal dan pertengahan tidak buka saat itu) dan KJRI JB menginfokan lamaran tahun ini akan ditempatkan tahun depan (karena penuh). Selain itu waktu minimal magang di KJRI JB adalah 2 bulan dan visa diajukan sendiri ke Kedutaan Malaysia di Jakarta, sedangkan KBRI Singapura hanya menyarankan selama 30 hari saja sesuai masa bebas visa orang Indonesia di Singapura (Jika masuk Singapura pada tanggal 11 April maka 10 Mei sudah keluar). KBRI Singapura menerapkan durasi magang yang sama dengan KBRI Bangkok dan KBRI Manila yaitu hanya satu bulan sehingga tidak memerlukan pengajuan visa. Beberapa kantor perwakilan lainnya tidak membalas, so I can assume mereka tidak sedang membuka kesempatan magang tersebut, dan beberapa membalas sebulan kemudian ketika saya sudah menetapkan keputusan. 

Kemudian di awal bulan berikutnya, KBRI Hanoi membalas email saya atas diterimanya lamaran magang, yang nanti akan ditindaklanjuti oleh mereka. Btw, format email saya berbeda-beda, untuk kantor perwakilan yang bersifat tertutup saya mengirimkan email menanyakan tentang kesempatan magang, sedangkan email ke KBRI Hanoi saya sudah kirim dalam format lamaran lengkap beserta dokumen yang dibutuhkan, karena KBRI Hanoi mengumumkan secara terbuka program internship mereka. Kemudian pada kabar berikutnya, tanggal yang saya ajukan juga diterima, hanya saja kebijakan dari Dubesnya waktu itu adalah para intern diharuskan magang seminim-minimnya 5 minggu (lebih dari sebulan), sehingga diperlukannya visa. Bagi saya ini tidak masalah, karena yang terpenting tanggalnya bertepatan dengan liburan panjang semester. Saya juga ingin sekali merayakan HUT RI di luar negeri. Kemudian yang semakin membuat saya tertarik adalah sistem rolling internship, jadi saya bisa mencicipi bekerja disetiap fungsi. KBRI Hanoi kala itu juga mengurus pengajuan visa para intern ke Kementrian Luar Negeri Vietnam, jadi kami para intern hanya menunggu kabar saja.

Bulan Juli, surat persetujuan dari Kementrian Luar Negeri Vietnam turun. Kami semua diharuskan untuk mengurus visa tersebut ke Kedutaan Vietnam di Jakarta, dengan membawa lampiran-lampiran yang dibutuhkan. Prosesnya tidak ribet sama sekali, waktu itu saya pagi jam 10 dateng bawa berkas, isi formulir. Sorenya visa saya sudah bisa diambil. Visa tersebut berlaku selama 3 bulan dari tanggal terbitnya. Selain itu, para intern juga diharuskan purchase asuransi perjalanan selama berada di Vietnam. Kemudian mengirimkan soft-copy visa, asuransi, tiket pp ke email kantor. Untuk akomodasi, intern mengurusnya sendiri. Waktu itu saya menghubungi para intern lainnya yang diterima via email dan akhirnya membuat group whatsapp sehingga dapat kontak satu sama lain. 

Foto para intern saat menjelajahi Ninh Binh


Pencarian akomodasi juga tidak sulit di Vietnam. Rata-rata para intern menggunakan app AirBnB dan Booking.com. Range perbulannya sekitar $300 - $600, tergantung tipe akomodasi. Saran saya agar lebih terjangkau bisa sewa apartemen dengan banyak kamar saja, jadi biaya bisa displit dengan teman-teman lainnya.

Untuk teman-teman yang berminat untuk magang di KBRI Hanoi bisa lihat infonya di akun resmi mereka di IG @indonesiahanoi atau di laman web kemlu. Karena sudah bergantinya Dubes dan staff yang bertugas, saya tidak tahu apakah kebijakan program internship masih sama atau sudah berubah. Jadi, bisa langsung tanyakan ke kantor perwakilan yang bersangkutan ya.

Email Address:
KBRI Singapura internship@indonesianembassy.sg
KJRI Johor Bahru johorbahru.kjri@kemlu.go.id atau langsung ke staff pensosbud intan.pensosbud@gmail.com
KBRI New Delhi newdelhi.kbri@kemlu.go.id
KBRI Berlin info@indonesian-embassy.de
KBRI Canberra indonemb@kbri-canberra.org.au 


IG : dilakanissa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) - Tips dan Cara #1